Selama ini kita diajarkan bahwa Matahari terbit di timur dan terbenam di barat, tetapi bagaimana jika rotasi Bumi berbalik arah, sehingga Matahari terbit dari barat? Fenomena ini mungkin terdengar seperti teori fiksi ilmiah, tetapi sebuah simulasi yang dilakukan oleh Institut Meteorologi Max Planck di Hamburg, Jerman, mengungkapkan dampak yang dapat terjadi jika skenario tersebut benar-benar terjadi. Dalam eksperimen komputer yang berlangsung selama 7.000 tahun, para ilmuwan mencoba menganalisa bagaimana perubahan arah rotasi Bumi bisa mempengaruhi planet ini.
Simulasi ini tidak hanya mengubah arah rotasi Bumi, tetapi juga membalikkan beberapa proses fisik utama, seperti arus laut, distribusi gurun, hingga pertumbuhan mikroorganisme di lautan. Beberapa dampak yang diungkapkan bisa mengubah kehidupan di Bumi secara dramatis. Berikut adalah beberapa temuan menarik dari penelitian ini.
1. Perubahan Iklim Global
Salah satu dampak besar yang terlihat dalam simulasi adalah perubahan iklim yang cukup signifikan. Jika rotasi Bumi terbalik, Eropa bagian barat akan mengalami musim dingin yang lebih ekstrem akibat perubahan arah angin jet stream yang membawa udara dingin dari Rusia ke wilayah tersebut. Florian Ziemen, penulis utama penelitian ini, menyatakan bahwa iklim di wilayah ini akan jauh lebih dingin, membuat kehidupan di Eropa Barat terasa lebih keras.
2. Pergeseran Wilayah Gurun
Fenomena ini juga akan memengaruhi gurun-gurun besar di Bumi. Dengan rotasi Bumi yang terbalik, gurun Sahara yang saat ini mendominasi Afrika Utara dan Timur Tengah, akan mengalami penyusutan hingga 4,2 juta mil persegi. Sebaliknya, wilayah Amerika, termasuk bagian Tenggara AS, Brasil, dan Argentina, akan mengalami peningkatan luas gurun yang cukup signifikan.