3. Cuaca yang Lebih Ekstrem
Tak hanya wilayah gurun yang akan berubah, tetapi pola cuaca global juga akan mengalami transformasi. Sebagian besar daerah seperti AS bagian Tenggara, Brasil, dan Argentina yang sebelumnya lebih banyak menerima hujan, akan mengalami penurunan curah hujan. Di sisi lain, kawasan Timur Tengah yang sebelumnya kering akan mendapat lebih banyak hujan. Ini menunjukkan betapa besar dampak perubahan rotasi Bumi terhadap pola cuaca yang kita kenal saat ini.
4. Ledakan Cyanobacteria di Laut
Selain perubahan iklim dan cuaca, penelitian ini juga menunjukkan dampak terhadap kehidupan mikroorganisme di lautan. Cyanobacteria, organisme yang berperan dalam produksi oksigen di lautan, akan mengalami lonjakan besar, terutama di bagian utara Samudera India. Dengan berbaliknya rotasi Bumi, kondisi perairan yang lebih dalam akan menyebabkan penurunan kadar oksigen, sementara mikroorganisme ini akan mengonsumsi lebih banyak nitrat.
Fenomena Matahari Terbit dari Barat: Hoaks atau Fakta?
Meskipun penelitian ini membuka wawasan baru tentang kemungkinan perubahan besar di Bumi, klaim bahwa Matahari akan terbit dari Barat telah viral di media sosial sejak 2021. Informasi yang menyebar di Facebook menyebutkan bahwa NASA mengonfirmasi bahwa rotasi Bumi akan berubah dan menyebabkan Matahari terbit dari Barat, yang dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat. Namun, NASA segera membantah klaim tersebut, menjelaskan bahwa tidak ada bukti atau prediksi ilmiah yang mendukung hal tersebut. Meskipun fenomena pembalikan medan magnet memang nyata dan terjadi pada beberapa planet, seperti Venus, ini tidak berarti bahwa peristiwa yang sama akan terjadi di Bumi dalam waktu dekat.