Teknologi ini dianggap lebih akurat karena karakteristik fisik manusia cenderung tidak berubah sepanjang hidup.
2. Biometrik Perilaku
Biometrik perilaku mengandalkan pola perilaku unik seseorang yang sulit ditiru orang lain. Contohnya:
- Pengenalan suara → digunakan untuk verifikasi identitas lewat panggilan telepon.
- Pola mengetik (keystroke dynamics) → digunakan di beberapa sistem keamanan siber.
- Gaya berjalan → dimanfaatkan dalam penelitian medis dan teknologi keamanan modern.
Meskipun lebih jarang digunakan dibanding fisiologis, biometrik perilaku mulai populer karena memberikan lapisan keamanan tambahan.
Cara Kerja Teknologi Biometrik
Secara sederhana, proses kerja biometrik melalui tiga tahap utama:
1. Perekaman Data (Enrollment)
Tahap awal ini dilakukan dengan mengumpulkan data unik dari seseorang, misalnya memindai sidik jari atau wajah. Data ini kemudian diubah menjadi bentuk template digital dan disimpan dalam sistem.
2. Penyimpanan dan Pengolahan
Data biometrik disimpan dengan metode enkripsi agar tetap aman dan tidak mudah diretas. Pada tahap ini, sistem juga memproses data sehingga siap digunakan untuk verifikasi di kemudian hari.
3. Pencocokan dan Verifikasi
Saat pengguna ingin mengakses sistem, data biometrik baru diambil lalu dibandingkan dengan data yang tersimpan. Jika sesuai, akses diberikan. Jika tidak, sistem akan menolak verifikasi.
Kelebihan Teknologi Biometrik
Mengapa biometrik semakin banyak digunakan? Berikut beberapa keunggulannya:
- Lebih aman → Sulit dipalsukan karena menggunakan data unik setiap individu.
- Praktis dan cepat → Tidak perlu mengingat kata sandi atau PIN.
- Meminimalkan risiko pencurian identitas → Data biometrik lebih sulit disalahgunakan.
- Efisiensi tinggi → Banyak perusahaan dan lembaga menggunakan biometrik untuk mempercepat proses administrasi dan keamanan.