Tampang

Perbedaan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Sosial

28 Agu 2025 14:44 wib. 57
0 0
Bahagia
Sumber foto: Canva

 Istilah kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial. Keduanya terdengar mirip dan sama-sama penting dalam berinteraksi dengan orang lain. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang memisahkan peran dan fungsinya. Memahami perbedaan antara kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan sosial (SQ) bukan hanya sekadar menambah wawasan, melainkan juga kunci untuk mengembangkan diri secara menyeluruh, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Kecerdasan Emosional (EQ): Mengenali dan Mengelola Diri Sendiri

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri. Konsep ini dipopulerkan oleh psikolog Daniel Goleman, yang membaginya menjadi beberapa komponen utama. Inti dari EQ adalah bagaimana kita berinteraksi dengan dunia batin kita sendiri.

Komponen pertama adalah kesadaran diri. Ini adalah kemampuan untuk mengenali emosi yang sedang kita rasakan, memahami mengapa kita merasakannya, dan bagaimana emosi itu memengaruhi pikiran serta perilaku kita. Orang dengan kesadaran diri yang tinggi bisa menyadari saat mereka mulai merasa stres, marah, atau sedih, dan tahu apa pemicunya. Mereka bisa melihat kekuatan dan kelemahan diri mereka sendiri dengan jujur.

Komponen kedua adalah manajemen diri. Setelah menyadari emosi, kemampuan untuk mengendalikannya menjadi sangat penting. Manajemen diri melibatkan kemampuan untuk menahan diri dari impulsif, mengelola emosi negatif seperti amarah dan kecemasan, serta beradaptasi dengan perubahan. Ini bukan berarti menekan emosi, melainkan menyalurkannya dengan cara yang sehat. Misalnya, saat merasa frustrasi, alih-alih melampiaskan amarah, seseorang dengan EQ tinggi mungkin memilih untuk beristirahat sejenak atau mencari solusi yang konstruktif.

Dua komponen ini, kesadaran dan manajemen diri, adalah pondasi dari kecerdasan emosional. Fokusnya selalu berpusat pada individu itu sendiri. Seseorang bisa memiliki EQ yang tinggi tanpa harus banyak berinteraksi dengan orang lain. Mereka bisa sangat peka terhadap perasaan mereka sendiri, mengelola stres dengan baik, dan tetap termotivasi untuk mencapai tujuan pribadi, bahkan dalam isolasi.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?