Dalam sosiologi, ajudikasi sangat erat kaitannya dengan konsep kekuasaan dan konflik. Ajudikasi mencerminkan distribusi kekuasaan di dalam masyarakat, di mana lembaga-lembaga atau individu yang memiliki kekuasaan untuk menjalankan proses ajudikasi akan mempengaruhi hasil akhir dari penyelesaian konflik tersebut. Proses ajudikasi juga memunculkan pertanyaan tentang legitimasi kekuasaan dan validitas dari keputusan yang diambil dalam penyelesaian konflik.
Dalam perspektif sosiologi, ajudikasi juga merupakan cerminan dari nilai-nilai sosial yang dimiliki oleh masyarakat. Proses ajudikasi mencerminkan bagaimana masyarakat menilai keadilan, kebenaran, dan kesetaraan di dalam penyelesaian konflik. Peran lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses ajudikasi juga menunjukkan bagaimana struktur sosial dan kekuasaan terorganisir dalam masyarakat.
Ajudikasi juga mencerminkan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Proses ajudikasi akan terus mengalami evolusi seiring dengan perubahan nilai-nilai, norma-norma, dan tuntutan masyarakat. Perubahan dalam proses ajudikasi juga akan mempengaruhi dinamika social dan konflik yang ada dalam masyarakat.