Umpan balik konstruktif dapat membantu membangun hubungan profesional yang baik dan memotivasi mereka untuk berusaha lebih keras.
6. Membangun Komunitas dan Koneksi
Cara menghadapi karyawan Generasi Z selanjutnya adalah dengan membangun komunitas dan koneksi di dalam perusahaan. Menurut data dari studi oleh SHRM, sekitar 80% Generasi Z merasa bahwa memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja akan meningkatkan rasa keterlibatan mereka terhadap pekerjaan. Ciptakan kesempatan bagi karyawan untuk berinteraksi langsung, menciptakan koneksi, dan menjalin persahabatan dengan anggota tim lainnya. Ini akan membantu mengembangkan ikatan yang lebih kuat dan membuat mereka merasa didukung.
7. Prioritaskan Kesejahteraan dan Kesehatan Mental
Generasi Z sangat peduli terhadap masalah kesehatan mental. Menurut laporan dari WHO, angka depresi dan kecemasan pada Generasi Z mengalami peningkatan yang signifikan selama 10 tahun terakhir. Oleh karena itu, perusahaan perlu menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan.
Perusahaan bisa lebih terbuka mengenai isu kesehatan mental, memudahkan izin cuti, dan menyediakan sumber daya yang berkaitan dengan kesehatan mental, seperti konseling gratis. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat membangun lingkungan kerja yang inklusif dan memotivasi bagi karyawan Generasi Z, memanfaatkan potensi mereka untuk mencapai kesuksesan bersama.