Berkat digitalisasi dan inovasi riset teknologi, Pertamina mampu membukukan kinerja positif di hampir seluruh lini bisnis. Pencapaian tersebut membuat Pertamina mendapat pengakuan global. Salah satunya dari perusahaan terbesar ketiga se-Asia Tenggara versi Fortune 500 South East Asia. Dengan penerapan teknologi mutakhir dan penelitian yang mendalam, Pertamina siap menghadapi tantangan di masa depan dan tetap menjadi pemain utama dalam industri energi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengungkapkan, saat ini Pertamina sudah mulai menggunakan AI untuk mengolah dan analisa data secara lebih cepat sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan akurat. Selain itu, Pertamina juga terus mengembangkan riset dan teknologi untuk meningkatkan produk bernilai tinggi. Pertamina menguasai 24% sektor hulu dengan kontribusi terhadap produksi minyak 69% dan Gas 34%. Pengelolaan ribuan sumur dilakukan dengan digitalisasi dan sudah terkoneksi hingga ke hilir.
Digitalisasi telah menjadi bagian penting dalam transformasi perusahaan-perusahaan besar di berbagai sektor, dan hal ini tidak terkecuali bagi Pertamina. Melalui digitalisasi, proses bisnis dan operasional Pertamina dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif. Dengan adopsi teknologi terkini, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan kinerja operasional, dan mengurangi biaya secara signifikan. Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan Pertamina untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada konsumen melalui platform digital, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan memperluas jangkauan pasar.