Di era modern ini, pilihan antara mobil listrik dan mobil konvensional menjadi semakin relevan bagi banyak konsumen. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya mengurangi jejak karbon dan biaya bahan bakar, perbandingan antara kedua jenis kendaraan ini menjadi topik yang penting. Artikel ini akan membahas perbedaan antara mobil listrik dan mobil konvensional dari segi efisiensi dan dampak lingkungan.
Efisiensi Energi
Mobil Konvensional
Mobil konvensional, yang sebagian besar menggunakan mesin pembakaran internal (internal combustion engine atau ICE), mengandalkan bahan bakar fosil seperti bensin atau diesel. Efisiensi energi dari mobil ini ditentukan oleh seberapa baik mesin dapat mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi kinetik untuk menggerakkan mobil. Secara umum, mobil dengan mesin pembakaran internal memiliki efisiensi energi sekitar 20-30%. Ini berarti bahwa sebagian besar energi dari bahan bakar hilang sebagai panas dan hanya sebagian kecil yang digunakan untuk menggerakkan mobil.
Mobil Listrik
Mobil listrik, di sisi lain, menggunakan motor listrik yang ditenagai oleh baterai. Motor listrik jauh lebih efisien dalam mengubah energi listrik menjadi energi kinetik, dengan efisiensi sekitar 85-90%. Ini berarti bahwa lebih banyak energi yang disimpan dalam baterai digunakan untuk menggerakkan mobil, dengan sedikit yang hilang sebagai panas. Selain itu, mobil listrik juga dapat memanfaatkan teknologi regeneratif, di mana energi yang biasanya hilang saat pengereman dapat dikembalikan ke baterai.