Dampak Lingkungan
Mobil Konvensional
Mobil konvensional memiliki dampak lingkungan yang signifikan karena emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Gas-gas seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel halus berkontribusi pada polusi udara dan perubahan iklim. Selain itu, proses ekstraksi, penyulingan, dan distribusi bahan bakar fosil juga memiliki dampak lingkungan yang besar.
Mobil Listrik
Mobil listrik dianggap lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi knalpot selama operasinya. Namun, dampak lingkungan dari mobil listrik juga perlu dipertimbangkan dari segi produksi baterai dan sumber energi yang digunakan untuk mengisi daya baterai. Produksi baterai lithium-ion, yang digunakan dalam mobil listrik, memerlukan bahan baku seperti lithium, kobalt, dan nikel yang proses penambangannya dapat merusak lingkungan. Selain itu, jika listrik yang digunakan untuk mengisi daya mobil berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil, maka emisi karbon yang dihasilkan tetap tinggi.
Biaya Operasional dan Perawatan
Mobil Konvensional
Biaya operasional mobil konvensional termasuk biaya bahan bakar yang terus meningkat dan perawatan rutin seperti penggantian oli, filter udara, dan komponen mesin lainnya. Mesin pembakaran internal memiliki banyak bagian bergerak yang memerlukan perawatan berkala untuk memastikan kinerja optimal.
Mobil Listrik
Mobil listrik memiliki biaya operasional yang lebih rendah karena listrik lebih murah dibandingkan dengan bensin atau diesel. Selain itu, mobil listrik memiliki lebih sedikit bagian bergerak, yang berarti perawatan rutin lebih sedikit. Tidak ada kebutuhan untuk penggantian oli, dan komponen seperti rem juga lebih awet karena teknologi pengereman regeneratif.