Komponen Kecil, Dampak Besar
Letaknya yang berada di luar mesin dan tidak dilindungi cover membuat drive belt lebih mudah terkena debu, air, atau panas berlebih. Ini membuatnya rentan aus jika tidak dicek secara rutin. Oleh karena itu, Mohan menyarankan agar penggantian drive belt dilakukan secara berkala, idealnya setiap 20.000 km atau setiap dua tahun—mana yang tercapai lebih dulu.
“Jangan menunggu drive belt rusak total. Memaksa komponen ini bekerja melebihi usia pakainya justru membuka peluang kerusakan yang lebih besar, bahkan bisa merembet ke komponen lain,” tegasnya.
Tanda-Tanda Drive Belt Perlu Diganti
Ada beberapa indikasi yang bisa dikenali pemilik mobil, seperti muncul suara berdecit saat mesin menyala, adanya retakan atau serabut di permukaan sabuk, atau kekenduran sabuk yang mulai terasa. Bila salah satu tanda ini muncul, sebaiknya segera konsultasikan ke bengkel resmi.