Yoga dan stretching sering dianggap sebagai dua praktik yang serupa karena keduanya melibatkan pergerakan fisik dan peningkatan fleksibilitas. Namun, meskipun ada beberapa kesamaan, ada juga perbedaan mendasar antara keduanya yang dapat memengaruhi tujuan dan cara mereka dilakukan.
Yoga merupakan praktik kuno yang berasal dari India, yang mengintegrasikan gerakan fisik dengan pernapasan, meditasi, dan filosofi. Ada berbagai aliran yoga, seperti Hatha, Vinyasa, Ashtanga, dan Kundalini, masing-masing dengan fokus dan tujuan tertentu. Secara keseluruhan, yoga tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan fleksibilitas, tetapi juga untuk menciptakan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Dalam setiap sesi yoga, para praktisi biasanya melakukan serangkaian pose yang dirancang untuk memperkuat otot, meningkatkan keseimbangan, dan membangun daya tahan. Selain itu, yoga juga mengajarkan teknik pernapasan yang mendalam (pranayama) yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi.
Di sisi lain, stretching atau peregangan lebih berfokus pada meningkatkan fleksibilitas otot dan rentang gerak sendi. Stretching dapat dilakukan secara terpisah atau sebagai bagian dari pemanasan sebelum aktivitas fisik, seperti olahraga. Ada berbagai teknik stretching, seperti static stretching (meregangkan otot dalam posisi tetap) dan dynamic stretching (melakukan gerakan aktif untuk meregangkan otot). Meskipun stretching juga dapat memberikan rasa relaksasi, tujuannya lebih terbatas pada persiapan fisik untuk aktivitas fisik atau rehabilitasi dari cedera.