Selain itu, Paulo Menezes juga memfokuskan timnya untuk beradaptasi dengan cuaca Mongolia yang lebih dingin dibandingkan dengan Indonesia. "Saya tahu di Mongolia dingin, tapi saya bicara pada semua pemain, sekarang memulai untuk mempersiapkan tim, ini tentang pola pikir," tambah pelatih Madura United tersebut.
Meskipun cuaca yang berbeda menjadi tantangan, Paulo Menezes berharap situasi ini dapat menjadi kesempatan bagi para pemain untuk meningkatkan kualitas pribadi mereka. "Ini satu tantangan, ketika saya menjadi pelatih di India, saya pernah ke AFC Cup di Iran, sama saja, sangat dingin," ucapnya.
Selain itu, Paulo Menezes juga menyadari bahwa mereka harus membuat penyesuaian cepat agar lebih kompetitif di kancah internasional. "Tapi kami harus membuat mentalitas, karena ini tentang mental, kita harus menghadapi tantangan ini. Tantangan untuk saya juga, bagaimana membuat adaptasi cepat agar lebih kompetitif," pungkasnya.
Dalam ajang kompetisi kasta ketiga antar klub Asia tersebut, Madura United berada dalam satu grup dengan dua tim lainnya, yaitu tuan rumah Selenge Press Falcons, dan Svay Rieng FC asal Kamboja. Semua laga berlangsung di Stadion MFF Football Centre, Ulaanbaatar, Mongolia, yang telah menjadi saksi dari persaingan sengit antar tim-tim berkualitas ini.