Kontroversi ini berujung pada serangan dari netizen Indonesia terhadap pemain Timnas Bahrain dan federasi sepakbola Bahrain melalui internet. Serangan tersebut membuat pihak Bahrain merasa khawatir untuk mengadakan pertandingan di Indonesia.
Yunus Nusi menegaskan bahwa PSSI memiliki keyakinan bahwa FIFA tidak akan segera merespons dan memindahkan lokasi pertandingan. Ia menyampaikan optimisme bahwa pertandingan tetap akan diadakan di Indonesia.
Dari respons PSSI di atas, terlihat bahwa mereka berkomitmen untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan pertandingan sepakbola internasional dengan aman dan lancar. Dukungan dari pemerintah dan kesuksesan penyelenggaraan turnamen sepakbola internasional sebelumnya menjadi faktor pendukung dalam keyakinan tersebut. Hal ini juga menunjukkan bahwa pihak PSSI tidak menganggap remeh permintaan dari BFA, namun tetap mempertahankan sikap yakin terhadap FIFA.