Tahun ini, dunia Formula 1 menghadapi perubahan regulasi yang paling signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan ini dirancang untuk meningkatkan keselamatan, persaingan, dan keberlanjutan di olahraga balap mobil paling bergengsi di dunia. Berbagai aspek teknis, aerodinamis, dan operasional telah direvisi, memberikan tantangan baru bagi tim dan pembalap.
Salah satu perubahan terbesar adalah pengenalan regulasi aerodinamika baru. Mobil-mobil F1 kini memiliki desain sayap depan dan belakang yang lebih sederhana dan lebih besar. Tujuannya adalah untuk mengurangi turbulensi udara yang dihasilkan oleh mobil, sehingga memungkinkan mobil di belakang untuk lebih mudah mendekati dan menyalip. Dengan mengurangi "dirty air" atau udara kotor yang dihasilkan oleh mobil terdepan, diharapkan balapan akan menjadi lebih kompetitif dan menarik bagi penonton.
Selain itu, lantai mobil kini juga mengalami perubahan besar. Penggunaan diffuser bawah lantai telah ditingkatkan untuk menghasilkan lebih banyak downforce tanpa mengorbankan drag. Hal ini memungkinkan mobil untuk memiliki cengkraman yang lebih baik di tikungan, sehingga meningkatkan performa dan keselamatan. Regulasi baru ini juga memperkenalkan larangan penggunaan bargeboard, perangkat aerodinamika yang sebelumnya banyak digunakan untuk mengarahkan aliran udara.
Regulasi mesin juga mengalami perubahan signifikan. Mesin V6 turbo hybrid tetap digunakan, namun dengan batasan yang lebih ketat pada penggunaan komponen tertentu seperti turbocharger dan MGU-K (Motor Generator Unit-Kinetic). Selain itu, bahan bakar yang digunakan kini harus mengandung setidaknya 10% bahan bakar berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya F1 untuk mencapai net-zero carbon pada tahun 2030. Ini adalah langkah penting menuju keberlanjutan dan menunjukkan komitmen F1 terhadap isu lingkungan.