Dalam program latihan lari, penting untuk mendengarkan sinyal yang diberikan oleh tubuh. Rasa lelah atau nyeri yang berlebihan setelah berlatih bisa menjadi tanda bahwa tubuh kita membutuhkan istirahat. Mengabaikan sinyal ini dan terus berlari bisa menyebabkan overtraining, yang bukan hanya mempengaruhi fisik, tetapi juga mental kita. Overtraining dapat menyebabkan kebosanan, penurunan motivasi, dan bahkan bisa menggugah keinginan untuk berhenti berlari sama sekali.
bagaimana kita bisa mengatur istirahat dalam program latihan lari? Satu pendekatan yang efektif adalah dengan memanfaatkan siklus latihan yang meliputi fase intensi tinggi diikuti oleh fase istirahat. Misalnya, setelah beberapa minggu latihan intensif, kita bisa merencanakan satu minggu dengan intensitas yang lebih rendah. Di sinilah pentingnya pengaturan waktu dalam program latihan. Mengatur istirahat dengan bijak bisa memberikan manfaat jangka panjang untuk kebugaran dan kesehatan kita.
Karena istirahat memainkan peran sangat penting, ada beberapa cara untuk menjadikannya bagian dari rutinitas latihan lari kita. Misalnya, menjadwalkan hari-hari istirahat sepenuhnya dari lari, atau melakukan aktivitas ringan seperti yoga, bersepeda santai, atau berjalan kaki. Aktivitas ini membantu menjaga kebugaran kita tanpa memberikan tekanan berlebih pada sistem otot kita. Dengan cara ini, kita masih bisa menikmati latihan sambil memberikan tubuh kita waktu yang cukup untuk pulih dan memperbaiki diri.