Namun, lari tanpa sepatu juga memiliki risikonya sendiri. Kaki kita tidak terbiasa menjalani aktivitas ini, terutama jika kita terbiasa mengenakan sepatu tiap kali berlari. Tanpa pelindung, kaki kita lebih rentan terhadap luka, goresan, atau bahkan infeksi akibat benda tajam di permukaan tanah. Apalagi, jika kita berlari di lingkungan yang kurang bersahabat, seperti kota dengan jalanan yang kasar atau taman yang penuh kerikil, risiko cedera semakin meningkat.
Para ahli kesehatan juga mengingatkan bahwa beralih ke lari tanpa sepatu harus dilakukan dengan hati-hati dan bertahap. Penting untuk memberikan waktu bagi kaki kita untuk beradaptasi dengan kondisi baru ini. Sebaiknya mulai dengan berlari di permukaan yang lembut seperti rumput, dan secara perlahan tingkatkan intensitas dan jarak lari seiring dengan adaptasi kaki. Selain itu, penting untuk memperhatikan tubuh kita selama proses ini. Jika merasa sakit atau tidak nyaman, sebaiknya hentikan latihan dan konsultasikan dengan ahli kesehatan.
Ada beberapa manfaat lain dari lari tanpa sepatu yang patut diperhatikan. Salah satunya adalah koneksi dengan alam. Berlari tanpa sepatu membuat kita lebih merasakan tekstur tanah di bawah kaki, memberikan pengalaman yang lebih dekat dengan alam. Selain itu, banyak pelari melaporkan bahwa mereka merasa lebih segar dan terhubung dengan lingkungan saat berlari tanpa alas kaki.