Perubahan paling besar terlihat dari kemampuan pembalap menyelamatkan motor dari potensi kecelakaan, terutama pada bagian depan. Ia mengakui, kemampuan ini secara teknis berasal dari gaya balap Márquez. Crutchlow mengenang bahwa dulu tidak ada pembalap yang bisa menyelamatkan ban depan hanya dengan lutut, tetapi kini hal itu menjadi hal biasa bagi generasi baru.
“Saya tidak ingat ada pembalap lain yang bisa selamat dari hampir jatuh di bagian depan hanya dengan mengandalkan lutut dan siku seperti dia,” ujarnya.
Crutchlow menjelaskan bahwa sudut kemiringan motor sebenarnya masih sama, tetapi para pembalap top saat ini memposisikan tubuh mereka lebih dekat ke tanah. Hal yang paling penting, menurutnya, adalah posisi kepala yang diturunkan sedekat mungkin ke dalam, sehingga motor bisa berbelok lebih cepat.
“Mereka (Marquez, Bagnaia, Martin) menekuk tubuh jauh ke dalam tikungan. Kepala diturunkan sedekat mungkin ke tangki, dan itu membuat motor bisa berbelok lebih tajam,” jelasnya. Posisi tubuh yang ekstrem ini, menurut Crutchlow, memengaruhi kenyamanan fisik pembalap, terutama pada pergelangan tangan, dan menciptakan perbedaan signifikan antara tikungan kiri dan kanan.