Rekor pertemuan kedua pasangan memang masih menjadi milik Boe/Mogensen. Setelah pertandingan final kemarin, rekor masih 4-3 untuk keunggulan pasangan 37 tahun-34 tahun tersebut.
Marcus mengakui, game pertama cukup berat dia lewati. “Kami berusaha tetap fokus,” sebutnya. Apalagi poin ketat tersaji pada game pertama, 21-19 untuk kemenangan Marcus/Kevin.
Pada pertemuan terakhir, pasangan yang baru berpartner pada 2015 itu juga mendulang kemenangann kala tampil di Japan Open Super Series. Sedangkan satu pekan sebelumnya mereka tergelincir dan hanya menjadi nomor dua di Korea Open SS 2017. Mereka juga disingkirkan Boe/Mogensen di partai final.
Hasil tersebut menjadi catatan penting bagi mereka dan tim pelatih. Aryono Miranat, asisten pelatih ganda putra Indonesia menyampaikan bahwa poin penting kemenangan anak didiknya kemarin tidak lepas dari menurunnya perdorma Boe/Mogensen. “game pertama terlihat normal, tapi game kedua gak nyangka juga bisa cepat, pasangan Denmark sudah hopeless tertinggal jauh,” ujarnya.