Latihan interval tidak selalu harus dilakukan di lintasan. Anda bisa melakukannya di jalanan, treadmill, atau bahkan di lapangan. Penting untuk memilih lokasi yang aman dan memungkinkan Anda untuk fokus pada teknik berlari tanpa gangguan. Lakukan pemanasan sebelum memulai sesi interval untuk menghindari cedera. Stretching dan jogging ringan selama 5-10 menit bisa menjadi pilihan yang baik.
Setelah sesi latihan, jangan lupa untuk melakukan pendinginan. Ini penting untuk membantu mengembalikan detak jantung Anda ke level normal dan mencegah otot terasa kaku. Pendinginan bisa berupa lari pelan atau berjalan selama 5-10 menit, diikuti dengan stretching.
Salah satu keuntungan dari teknik interval adalah fleksibilitas dalam pengaturan waktu. Anda bisa menyesuaikan sesi latihan interval sesuai dengan jadwal Anda. Latihan ini bisa dilakukan beberapa kali dalam seminggu, tergantung pada rencana latihan Anda. Jika Anda merasa nyaman, Anda bisa menambahkan waktu atau jarak pada fase lari cepat seiring berjalannya waktu. Progressifitas ini akan mempercepat peningkatan kecepatan lari Anda.
Selain itu, teknik interval dapat meningkatkan kapasitas aerobik dan anaerobik. Dengan melakukan kombinasi lari cepat dan lambat, tubuh Anda secara bertahap akan meningkatkan toleransi terhadap laktat, sehingga memungkinkan Anda untuk berlari lebih cepat tanpa merasa cepat lelah. Ini adalah nilai tambah bagi pelari yang ingin mencapai target kecepatan tertentu.