Presiden PFA Jibril Rajoub mengatakan: "Saya meminta Anda untuk berdiri di sisi kanan sejarah. Penderitaan jutaan orang, termasuk ribuan pesepakbola, juga layak mendapatkan penderitaan yang sama. Jika tidak sekarang lalu kapan? Tuan Presiden, keputusan ada di tangan Anda. "Sementara itu, Presiden FA Israel Shino Moshe Zuares mengatakan: "Kami menghadapi upaya politik dan permusuhan yang sinis dari asosiasi Palestina untuk merugikan sepak bola Israel. Tujuh bulan setelah hari yang mengerikan itu, ketika pertandingan sepak bola tidak bisa dimainkan di sebagian besar wilayah Israel, utara dan selatan, dan lebih dari 130 warga Israel masih ditahan di Gaza, adalah sebuah ketidakadilan bahwa bahkan dalam situasi seperti ini kita harus berjuang untuk mendapatkan kebutuhan dasar kita. hak untuk menjadi bagian dari permainan."
Buntut perang di Palestina juga telah memicu perdebatan mengenai etika dan politik dalam olahraga. Banyak pihak yang percaya bahwa olahraga harus tetap netral dan terpisah dari urusan politik, namun di sisi lain, ada juga tuntutan untuk olahraga sebagai panggung untuk menyuarakan keadilan dan hak asasi manusia. Keputusan FIFA terhadap nasib sepak bola Israel akan menjadi cermin bagi sikap dunia internasional terhadap konflik yang terus berkecamuk di wilayah Timur Tengah.