Konflik di Palestina telah meninggalkan banyak dampak yang kompleks dan terkadang tidak terduga. Setelah perang yang terjadi, tidak hanya hancurnya infrastruktur dan kehidupan masyarakat, tetapi juga dampaknya terasa dalam lingkup internasional, termasuk dalam dunia olahraga. Salah satu isu yang tengah hangat diperbincangkan adalah keputusan FIFA terkait masa depan sepak bola Israel yang akan diambil akhir bulan Juli. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap buntut perang yang terjadi di Palestina.
FIFA dalam posisi terpojok ketika banyak pihak menyerukan untuk menangguhkan Israel dari sepak bola. Ini buntut dari serangan ke Palestina, yang telah menelan banyak korban jiwa. Merespons hal tersebut, Presiden FIFA Gianni Infantino berencana menggelar pertemuan darurat. FIFA sepertinya bakal memberikan sanksi tegas pada Israel setelah Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengajukan proposal jelang kongres tahunan di Bangkok.
Pada pertemuan FIFA bulan lalu, terjadi diskusi panjang terkait buntut perang yang terjadi di Palestina. Komite etik FIFA menilai bahwa Israel telah melanggar aturan internasional dengan memperbolehkan lima klub sepak bola yang berasal dari Tepi Barat, wilayah yang dihuni Palestina, untuk berkompetisi dalam liga Israel. Hal ini menjadi kontroversi karena Tepi Barat dianggap sebagai wilayah okupasi oleh banyak pihak di mata internasional. Sebagai respons terhadap hal ini, FIFA akan membuat keputusan akhir terkait nasib anggota-anggota tersebut dalam liga Israel pada akhir bulan Juli.