Arema FC menghadapi ancaman tidak dapat bermain di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh teguran yang diterima dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) terkait kondisi lapangan yang buruk di stadion tersebut.
Teguran tersebut muncul setelah dua tim lawan Arema FC, yaitu Dewa United dan Borneo FC, mengajukan protes terhadap kualitas lapangan. PT LIB kemudian mengeluarkan surat teguran bernomor 1037/LI-KOM/VIII/2024 tanggal 20 Agustus 2024 terkait perbaikan lapangan.
Muhammad Yusrinal Fitriandi, General Manager Arema FC, menyatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan permintaan perbaikan lapangan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar. Mereka meminta perbaikan tersebut dilakukan secepat mungkin demi menjaga kepuasan tim lawan."Kami sangat serius dalam menjaga kualitas pertandingan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk melakukan perbaikan lapangan secepatnya," ucap Yusrinal Fitriandi pada Rabu (21/8/2024).
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Inal (panggilan akrab Muhammad Yusrinal Fitriandi) juga mengungkapkan bahwa estimasi waktu perbaikan lapangan ini adalah 1,5-2 bulan. Karena durasi perbaikan yang cukup lama, manajemen Arema FC meminta agar tidak ada aktivitas atau kegiatan lain yang berlangsung di stadion selama proses perbaikan."Kami juga meminta maaf kepada Aremania karena kemungkinan besar dua laga kandang selanjutnya harus digelar di stadion lain," ungkap Inal.
Lebih lanjut, Inal menyatakan bahwa biaya perbaikan akan ditanggung sepenuhnya oleh Arema FC. Namun, manajemen berharap Pemkot Blitar turut memperhatikan kualitas perbaikan dengan melakukan perawatan secara intensif setelahnya.“Namun, jika proses perbaikan bisa dipercepat, maka kami akan tetap berupaya untuk menggelar pertandingan di Stadion Soepriadi," kata Inal.