Dewa United telah mengirimkan protes keras terkait kondisi lapangan. Mereka mengungkapkan ketidakpuasan mereka atas regulasi stadion yang memungkinkan verifikasi dilalui meskipun lapangannya dalam kondisi buruk.
Borneo FC juga mengajukan komplain terkait ketidakrataan dan buruknya kondisi lapangan Stadion Soepriadi. Protes dari kedua klub ini berujung pada surat teguran yang dikeluarkan oleh PT LIB.
PT LIB telah memberikan teguran serius terkait kondisi lapangan Stadion Soepriadi, hal ini menjadi perhatian serius bagi Arema FC. Langkah perbaikan yang diambil oleh manajemen Arema FC menjadi upaya penting dalam menjaga kualitas lapangan demi menjaga kepercayaan dari pihak liga dan tim lawan.
Selain memperbaiki lapangan, partisipasi dari Pemerintah Kota Blitar juga diharapkan untuk melakukan perawatan intensif terhadap lapangan setelah proses perbaikan selesai. Dengan demikian, Stadion Soepriadi bisa kembali dalam kondisi yang optimal untuk digunakan sebagai tempat pertandingan sepak bola.
Peran Pemerintah Kota Blitar dalam menjaga kualitas fasilitas olahraga, seperti stadion, tak bisa diremehkan. Dukungan dari pihak pemerintah dalam hal perawatan dan pemeliharaan infrastruktur olahraga akan memastikan adanya fasilitas yang layak untuk digunakan oleh klub sepak bola serta meningkatkan kualitas pertandingan di tingkat lokal maupun nasional.
Melalui upaya perbaikan yang dilakukan, diharapkan Arema FC dapat tetap bermain di Stadion Soepriadi dengan kondisi lapangan yang memadai. Selain itu, sinergi antara klub, pihak liga, dan pemerintah daerah diharapkan dapat memastikan kualitas fasilitas olahraga yang terjaga dengan baik, sehingga memberikan pengalaman yang memuaskan baik bagi para pemain maupun para penonton.