Kepala Staf TNI Angkatan Darat Maruli Simanjuntak mengungkapkan rencana tentara Indonesia untuk meningkatkan frekuensi latihan militer dengan negara-negara ASEAN dan China. Menurut Nikkei Asia, langkah ini diambil untuk memperkuat kemitraan dengan lebih banyak negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Eropa, Afrika, serta dengan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB) di Asia Tenggara.
Pada kesempatan tersebut, Jenderal Bintang 4 ini menyatakan, "Kami menghadapi masalah yang hampir sama di ASEAN." Hal ini mengindikasikan pentingnya kerja sama di wilayah Asia Tenggara dalam mengatasi berbagai tantangan dan ancaman keamanan.
Belakangan, ASEAN telah melaksanakan latihan maritim gabungan ASEX 01-Natuna. Latihan ini melibatkan pasukan dari seluruh negara anggota ASEAN, menjadi langkah penting di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah Laut China Selatan.
Dalam konteks ini, Jenderal Maruli menekankan bahwa semakin sering dilakukan latihan bersama, semakin banyak ilmu yang akan diperoleh. Hal ini mendorong peningkatan kemampuan teknologi militer dan pertahanan di tengah eskalasi geopolitik yang sedang terjadi.
Namun, lebih dari sekadar peningkatan keterampilan militer, latihan bersama juga memiliki tujuan diplomatik dan komunikasi antar angkatan bersenjata negara peserta. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam menghadapi insiden keamanan yang mungkin terjadi di wilayah tersebut.