Konflik Agraria Kian Marak
Maraknya izin tambang juga memicu peningkatan konflik agraria. Berdasarkan data Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), sepanjang tahun lalu terdapat lebih dari 300 konflik lahan yang melibatkan perusahaan tambang dan masyarakat lokal.
“Warga dilabeli perambah, padahal mereka sudah turun-temurun hidup di situ. Negara seolah tak berpihak,” tegas Rika.
Desa Adat Terancam, Hutan Habis
Di berbagai daerah, tambang masuk langsung ke jantung wilayah adat tanpa konsultasi berarti. Akibatnya, masyarakat kehilangan sumber air, hutan rusak, dan budaya lokal ikut tergerus. Banyak warga yang akhirnya kehilangan mata pencaharian bahkan tempat tinggal.
Pemerintah Dituding Abai pada Komitmen Iklim
Indonesia yang di forum internasional sering menyuarakan komitmen pengurangan emisi karbon dan perlindungan hutan, justru membuka ruang luas bagi ekspansi pertambangan di wilayah sensitif. Hal ini menimbulkan kekecewaan besar di kalangan pegiat lingkungan.