Proyek MRT Fatmawati-TMII memang belum terlihat konstruksi atau pengerjaannya di jalan. Meski begitu, proyek itu saat ini dalam proses peninjauan oleh para investor. Direktur Utama Tuhiyat membocorkan, investor tersebut berasal dari Korea Selatan. Hal ini berbeda dengan proyek MRT lainnya yang didominasi oleh investor dari Jepang.
Menurut Tuhiyat, proyek Fatmawati ini memiliki desain fully underground sepanjang 11 km dengan 10 stasiun, yang memungkinkan pengembangan sistem transportasi publik yang lebih efisien dan nyaman bagi warga Jakarta. Skema pendanaan proyek ini juga berbeda dari proyek MRT Selatan-Utara dan MRT Timur-Barat. MRT Fatmawati-TMII menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang melibatkan pihak swasta. Saat ini, telah ada investor yang tertarik dengan proyek ini, dan sedang dalam proses review oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Investor ini, menurut Tuhiyat, berasal dari Korea Selatan.