Rencana untuk melakukan pensiun dini pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) masih memerlukan kejelasan mengenai sumber pendanaannya. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa langkah tersebut bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, asalkan terdapat dukungan pembiayaan yang cukup serta bunga yang bersaing di pasar.
“Negara saat ini sangat memerlukan dana. Apakah kita bisa pensiunkan PLTU besok pagi? Tentu saja bisa, asal ada dukungan pendanaan yang siap,” tegas Bahlil di Jakarta pada Senin (26/5). Ia mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan rencana ini, keterlibatan bank-bank dunia menjadi penting. “Bank-bank dunia perlu memberikan dana kepada Indonesia. Jika mereka siap memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah, kami bisa segera menindaklanjuti rencana pensiun,” lanjutnya.