Memang selama ini sudah sembilan kali warga Rohingya mencoba melarikan diri dari kamp pengungsian di kompleks Kantor Bupati Aceh Barat, namun hanya dua kali berhasil. Selebihnya digagalkan petugas. Sebelumnya 75 pengungsi Rohingya ditempatkan di kompleks Kantor Bupati Aceh Barat setelah dievakuasi dari perairan Aceh karena kapal mereka terbalik pada Maret 2024. Namun setelah dibawa ke kamp pengungsian, sebagian mereka kabur. Pada Sabtu dini hari, mereka melarikan diri secara berjamaah hingga meninggalkan tenda kosong.
Kaburnya semua pengungsi Rohingya ini juga menimbulkan kekhawatiran akan kondisi keamanan dan kesejahteraan mereka di dalam penampungan. Sejak pertama kali tiba di Aceh, para pengungsi Rohingya telah menghadapi berbagai tantangan, seperti kekurangan pangan, akses kesehatan yang terbatas, dan ketidakpastian akan masa depan mereka. Kaburnya mereka dari penampungan ini mungkin merupakan bentuk protes mereka terhadap kondisi di penampungan yang mereka anggap tidak layak.