Tampang

Sejarah Gelap Pulau Buru: Dari Pembuangan ke Simbol Perlawanan

13 Mei 2025 21:50 wib. 10
0 0
Pulau Buru, Tapol
Sumber foto: Pinterest

Pulau Buru memiliki sejarah yang cukup kelam dalam babak-babak kelam sejarah Indonesia. Dikenal sebagai tempat pembuangan bagi para tahanan politik atau yang biasa disebut Tapol (Tahanan Politik), pulau ini menyimpan kesedihan dan penderitaan yang dialami banyak orang. Sejak tahun 1960-an hingga 1970-an, Pulau Buru menjadi salah satu lokasi yang diinginkan oleh pemerintah Orde Baru untuk menampung para lawan politiknya. Di balik keindahan alamnya, Pulau Buru menyimpan banyak cerita pilu yang tak terlupakan.

Pasca-peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, pemerintah Orde Baru melakukan penangkapan besar-besaran terhadap individu-individu yang diduga terlibat atau mendukung Partai Komunis Indonesia (PKI). Mereka yang ditangkap, termasuk intelektual, aktivis, dan warga sipil, kemudian dikirim ke berbagai tempat pembuangan, salah satunya Pulau Buru. Di pulau ini, aktivitas mereka tidak hanya dibatasi oleh tembok penjara, tetapi juga oleh kondisi yang sangat memprihatinkan.

Kondisi kehidupan di Pulau Buru sangat buruk. Tapol harus menghadapi kerja paksa yang berat dan kekurangan pangan. Setiap hari, mereka dipaksa untuk melakukan pekerjaan di lahan pertanian yang dipenuhi dengan tantangan. Tidak jarang, sebagian dari mereka mengalami penyiksaan fisik dan psikologis dari para penjaga. Banyak yang tidak bertahan hidup dan meninggalkan jejak sejarah kelam yang menunjukkan betapa kejamnya kekuasaan pada masa itu.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?