Kejadian tragis pembacokan terhadap saksi pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz atau Jimad Sakteh, telah menyita perhatian warga di Sampang, Madura, Jawa Timur. Polisi telah berhasil menangkap pelaku yang terlibat dalam aksi carok tersebut.
Rahmat Bagja, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), menyoroti bahwa wilayah Sampang, Madura menjadi titik rawan dalam pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024. Prediksi ini didasarkan atas potensi terjadinya kejadian yang tidak diinginkan, seperti insiden tragis yang menimpa saksi paslon Bupati dan Wakil Bupati Sampang inisial JSP.
Menurut Bagja, Sampang dan Madura termasuk daerah risiko tinggi dalam Pilkada 2024, sehingga telah tercatat sebagai wilayah dengan potensi kerawanan. Hal ini memunculkan dugaan terjadinya insiden konflik di antara kelompok-kelompok yang seharusnya bisa dihindari.
Perbedaan pilihan dalam Pilkada adalah hal yang wajar, namun seharusnya tidak boleh berujung pada kehilangan nyawa. Bagja menekankan bahwa proses pemilihan kepala daerah seharusnya berlangsung secara damai, tanpa adanya keterlibatan kekerasan.
"Beda pilihan tidak seharusnya mengorbankan nyawa. Ini adalah hal yang tidak sebanding, dan tidak boleh terjadi agar tidak ada tindakan kekerasan yang terkait dengan Pilkada," ungkap Bagja kepada para wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Selasa (19/11/2024).