Ryno menegaskan bahwa koordinasi akan diperkuat bersama BGN dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di daerah mana pun. Pengetatan prosedur ini diharapkan mampu menjadi sistem pencegahan yang efektif di seluruh wilayah pelaksanaan MBG.
“Target kami adalah zero accident. Tidak boleh ada lagi kejadian keracunan seperti yang terjadi di NTT,” tegas Ryno. Dengan langkah-langkah korektif ini, pemerintah berupaya menjaga kepercayaan publik terhadap program yang dirancang untuk meningkatkan gizi anak sekolah di seluruh Indonesia.