Jerman telah berhasil menemukan sumber gangguan IT global yang pada akhirnya memengaruhi banyak sektor bisnis, termasuk penerbangan, bank, media, dan lain sebagainya.
Berita sebelumnya melaporkan bahwa gangguan besar-besaran dalam jaringan internet telah mempengaruhi sejumlah sektor bisnis di berbagai negara, termasuk di Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Australia, dan Inggris. Gangguan ini ternyata terkait dengan Windows milik Microsoft dan berasal dari masalah dengan perusahaan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike.
Kementerian Dalam Negeri Jerman pada Jumat (19/7/2024) mengatakan, informasi dari otoritas keamanan digitalnya mengindikasikan gangguan TI global disebabkan oleh "pembaruan yang keliru" dari perusahaan keamanan siber CrowdStrike. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman, Mehmet Ata, menyatakan bahwa produsen perangkat lunak yang terkena dampak telah memberikan solusi yang harus diterapkan oleh mereka yang terkena dampak.