Tampang

Prabowo Siap Membangun Pembangkit Nuklir 500 MW: Teknologi dari Rusia atau AS?

28 Mei 2025 11:16 wib. 36
0 0
Prabowo Siap Membangun Pembangkit Nuklir 500 MW: Teknologi dari Rusia atau AS?

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk mewujudkan proyek besar dalam sektor energi dengan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berkapasitas 500 megawatt (MW) dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan. Rencana ambisius ini tergambar dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2035. Dengan target untuk memasok listrik dari sumber nuklir pada tahun 2032-2033, pemerintah berharap dapat memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.

Menurut rencana, pembangunan PLTN ini akan dilakukan di dua lokasi strategis: Sumatra dan Kalimantan, masing-masing dengan daya 250 MW. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada kajian mendalam dari tim teknis. Dia menyatakan bahwa dari semua lokasi potensial yang ada, wilayah Sumatra dan Kalimantan memiliki kelebihan yang menjadikannya pilihan yang sangat memungkinkan.

“Jadi, jika ada yang bertanya tentang kajian, sebenarnya kita sudah melakukannya secara komprehensif,” kata Bahlil dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada Senin (26 Mei 2025). Bahlil juga menegaskan bahwa regulasi yang berkaitan dengan pembangunan PLTN tengah dikaji secara rinci. Proses pembangunan dijadwalkan untuk dimulai dalam waktu dua tahun mendatang, dengan harapan bahwa PLTN dapat beroperasi pada tahun 2027, meski akan dimulai dengan skala yang lebih kecil.

Namun, saat ini Bahlil masih menyimpan rapat informasi mengenai teknologi dari negara mana yang akan digunakan dalam pembangunan PLTN. “Saya tidak bisa menjelaskan tentang teknologi saat ini, karena jika saya mengungkapkannya, hal itu bisa menimbulkan ketegangan antara negara-negara yang memiliki teknologi tersebut,” imbuhnya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?