Dalam acara tersebut, Kapolri juga memantau langsung pendistribusian beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual seharga Rp60.000 untuk 5 kilogram di Polda Banten. "Hingga hari ini, hampir 27 ton beras telah kami distribusikan kepada masyarakat, termasuk dengan minyak goreng dan gula, semuanya dijual di bawah harga eceran tertinggi," jelasnya.
Secara nasional, Polri berkomitmen untuk mendistribusikan sekitar 2.225 ton beras dan melaksanakan kegiatan ini secara serentak di semua tingkat dari polsek hingga polda, bertujuan agar harga beras yang sesuai dengan standar pemerintah dapat terjangkau oleh masyarakat. "Dengan demikian, harga beras akan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), dan bahkan diharapkan berada di bawah HET," tandas Kapolri.
Ia juga menambahkan bahwa masih ada sekitar 1,3 juta ton beras yang harus didistribusikan hingga akhir tahun, dan Polri akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, Perum Bulog, serta tokoh ulama untuk memastikan distribusi berjalan dengan optimal. "Tujuan program ini adalah untuk memastikan masyarakat tetap memperoleh pangan dengan harga yang terjangkau," jelasnya.
Kepala Polda Banten, Inspektur Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto, menegaskan bahwa Tim Patroli Maung Presisi terdiri dari tujuh perwira dan 80 bintara pilihan yang telah dilengkapi dengan pelatihan, peragaan, dan perlengkapan keamanan yang memadai. "Mereka adalah garda terdepan yang siap bergerak cepat, dengan pendekatan yang terukur dan humanis dalam merespons setiap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," ungkap Kapolda.