Lebih lanjut, dilaporkan bahwa Presiden Jokowi menekankan pentingnya menyederhanakan proses perizinan dan birokrasi dalam penyelenggaraan acara internasional. Perlu diingat bahwa upaya untuk menarik acara-acara internasional memiliki kontribusi besar dalam peningkatan perekonomian Indonesia.
Dalam konteks pertumbuhan ekonomi, laporan Bank Dunia bulan ini juga menyoroti prospek perekonomian RI yang diharapkan tumbuh dengan kecepatan stabil di tahun-tahun mendatang. Diperkirakan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) akan mencapai rata-rata 5,1% per tahun dari tahun 2024 hingga 2026, meskipun ada ketidakpastian geopolitik dan volatilitas harga pangan dan energi. Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam menyederhanakan proses perizinan dan birokrasi untuk acara-acara internasional diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara.
Sebagai catatan tambahan, sebelumnya, The Strait Times yang dikutip oleh NY Post, melaporkan bahwa Thailand dan Filipina sempat mengecam Singapura atas dugaan kesepakatan eksklusivitas yang menghambat bintang pop Taylor Swift membawa "Eras Tour" ke negara-negara lain di Asia Tenggara. Meski konser tersebut meningkatkan perekonomian Singapura, dugaan kesepakatan tersebut dilakukan dengan "mengorbankan negara-negara tetangga, yang tidak dapat menarik penonton konser asing dan penggemarnya harus pergi ke Singapura". Hal ini menunjukkan kompleksitas dalam industri hiburan dan peran pentingnya perizinan dan birokrasi dalam menarik acara-acara internasional.