Candi Borobudur sendiri memiliki empat tangga yang bisa digunakan untuk pendakian, dan rencana pemasangan stairlift hanya akan dilakukan di sisi selatan candi. “Hanya satu sisi yang akan dipasang,” tambahnya. Ketika ditanya mengenai kekhawatiran akan dampak terhadap estetika Candi Borobudur, Tanto mengaku belum bisa memberikan komentar yang mendalam. “Saya belum pernah naik ke candi, mungkin baru pada tanggal 30 Mei 2025 saya akan berkesempatan untuk memasukinya. Mungkin setelah naik, saya bisa memberikan komentar lebih lanjut,” ucapnya.
Di sisi lain, Tanto juga menilai situasi pro dan kontra di kalangan umat Buddha terkait pemasangan stairlift tidak terlihat dengan jelas. Hal ini disebabkan oleh adanya penjelasan teknis yang sudah ada, termasuk pernyataan mengenai dampak minimum terhadap struktur candi. “InJourney yang mengajukan semua rencana ini kepada Kementerian Kebudayaan. Pastinya, Direktorat Jenderal Kebudayaan telah melakukan berbagai kajian sebelum memutuskan untuk melanjutkan,” lanjutnya.
Namun, Tanto juga menegaskan bahwa pemasangan stairlift di Candi Borobudur masih bersifat sementara. “Ini merupakan tahap percobaan. Nanti setelah dievaluasi, barulah akan diputuskan apakah akan dibuat permanen atau tidak,” ujarnya, memberikan catatan penting mengenai masa depan instalasi ini.