Kabupaten Ngawi kini diakui sebagai calon contoh nasional di sektor pertanian, berkat capaian luar biasa dalam mencatat produktivitas padi tertinggi di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, setelah mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungan kerjanya di Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng, pada hari Sabtu (24/5).
Penilaian positif tentang Ngawi ini tidak hanya berkisar pada hasil panen semata, tetapi juga mencakup konsistensi peningkatan nilai ekonomi daerah itu. Khofifah mengungkapkan bahwa Kabupaten Ngawi berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta berpengaruh pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. "Ngawi bukan hanya sekadar lumbung pangan, tetapi juga menjadi pusat inovasi dalam pertanian. Mereka berhasil mengelola lahan secara berkelanjutan menggunakan pendekatan organik dan efisien," ungkap Khofifah dengan antusias.
Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya modernisasi alat pertanian. Dia mengindikasikan bahwa peningkatan jumlah alat seperti Combine Harvester dan mesin pengolah pascapanen harus diutamakan untuk memastikan kualitas gabah dan beras terjaga hingga tahap distribusi. "Bayangkan, dalam waktu dua tahun bisa melakukan tujuh kali penanaman. Ini hanya dapat terwujud jika seluruh sistem, mulai dari produksi hingga distribusi, berjalan dengan efisien," tambahnya.