“Pada usia ini, sebaiknya kolaborasi antara anak dan orang tua tetap ada. Misalnya, biarkan anak menggosok bagian tubuh yang mudah dijangkau, sementara orang tua bisa membantu pada bagian yang lebih sulit,” imbuhnya.
Meminta anak untuk mandi sering kali menjadi tantangan bagi para orang tua. Pritta menekankan pentingnya memotivasi anak dengan cara yang positif mengenai rutinitas mandi. “Kita tidak ingin anak merasa terpaksa mandi hanya karena takut mendapat konsekuensi dari orang tua, seperti dilarang bermain atau diberikan iming-iming hadiah. Kita ingin anak memahami bahwa mandi adalah bagian dari perawatan diri yang tak bisa ditinggalkan,” ujar Pritta.
Untuk membuat mandi terasa lebih menyenangkan, orang tua disarankan untuk menghadirkan elemen-elemen menarik di kamar mandi. Misalnya, menempatkan mainan yang disukai anak, memperbolehkan mereka bermain dengan gelembung sabun, atau menempelkan stiker yang menunjukkan langkah-langkah dalam mandi.