ParagonCorp, perusahaan kecantikan terbesar di Indonesia, baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-40 dengan peluncuran film berjudul "Mengusahakan Pertolongan Ilahi". Film ini tidak hanya menjadi tanda penghormatan bagi perjalanan panjang Paragon, tetapi juga menggambarkan perjuangan dan keteguhan hati Nurhayati Subakat, pendiri Wardah dan Paragon. Dengan narasi inspiratif, film ini membawa penonton menelusuri suka duka yang dilalui Nurhayati dalam mengembangkan usahanya hingga berhasil menjadikannya sebagai salah satu pemimpin pasar di industri kosmetik.
Pentingnya film ini tidak hanya terletak pada karya seni itu sendiri, tetapi juga pada pesan kuat yang disampaikan. Menurut dr. Sari Chairunnisa, Deputy CEO ParagonCorp, film ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak orang, dengan menyederhanakan kisah menjadi lebih mudah dipahami. "Awalnya kita buat novel bersama Ahmad Wadi, terus kita terpikir bikin film pendek agar mudah dipahami oleh masyarakat luas," ungkapnya saat diwawancarai di Jakarta Pusat.
Dalam pembuatan film ini, ParagonCorp bekerja sama dengan sutradara berbakat, Gina S. Noer, serta Kurnia Cahya Putra. Kisah Nurhayati Subakat dalam film ini ditampilkan dalam tiga era berbeda, dibintangi oleh Nafiza Fatia Rani, Revalina S. Temat, dan Widyati. Mereka berhasil menghidupkan karakter Nurhayati, menjadikan penonton terhubung secara emosional dengan perjalanan kehidupannya.
Kesuksesan Paragon tak datang begitu saja. Di balik nama besar ini terdapat perjalanan penuh tantangan dan kekecewaan. Nurhayati Subakat, yang merupakan lulusan terbaik jurusan farmasi di Institut Teknologi Bandung (ITB), mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah lulus. "Saya kerap ditolak saat melamar kerja. Awalnya saya bercita-cita jadi dosen, namun itu pun ditolak," katanya dalam sebuah kesempatan.