Sritex sendiri didirikan oleh ayah Iwan dan Wawan, yaitu HM Lukminto, seorang pengusaha yang lahir dan besar di Solo. Setelah meninggalnya Lukminto pada tahun 2014, usaha tersebut dilanjutkan oleh dua putranya yang kini terus memperluas sayap bisnis keluarga mereka. Tak hanya dalam industri tekstil, keluarga Lukminto juga mempunyai unit usaha yang beragam. Salah satunya adalah Gedung Olahraga Sritex yang terletak di Surakarta, Jawa Tengah. Gedung ini menjadi venue utama untuk berbagai kegiatan olahraga, khususnya bola voli dan basket, serta berfungsi sebagai tempat untuk berbagai acara publik.
GOR Sritex hingga kini masih difungsikan untuk menyelenggarakan berbagai turnamen olahraga. Contohnya, gedung tersebut menjadi salah satu arena untuk pertandingan bola basket dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 yang akan datang.
Selain berbisnis di sektor tekstil, keluarga Lukminto juga memiliki Museum Tumurun, tempat di mana beragam koleksi seni disimpan. Museum yang didirikan oleh Wawan pada tahun 2008 ini terletak di Jalan Kebangkitan Nasional Nomor 2, Sriwedari, Laweyan, di Kota Solo. Di museum ini, pengunjung dapat menemukan koleksi seni rupa seperti instalasi, lukisan, hingga mobil-mobil antik. Awalnya, semua koleksi di museum tersebut merupakan milik pribadi keluarga Lukminto sebelum akhirnya dibuka untuk umum dengan tiket masuk.
Melalui Sritex Group, keluarga Lukminto juga memiliki jaringan hotel dan restoran yang tersebar di berbagai wilayah. Beberapa contohnya adalah Restoran dan Hotel Diamond, @Hom, Grand Orchid, serta salah satu Hotel Grand Quality yang berada di Yogyakarta. Tak hanya itu, mereka juga memiliki dua Hotel Holiday Inn Express yang terletak di Yogyakarta dan Bali, serta beberapa hotel lainnya seperti Horison, Holiday Inn, Holiday Inn Express, dan Solo Mansion.