Industri pakaian telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Namun, dengan perkembangan zaman dan teknologi, industri pakaian telah mengalami perubahan besar, terutama dengan munculnya industri fast fashion. Meskipun fast fashion memberikan kemudahan akses pada pakaian yang trendi dan terjangkau, ada sisi gelap di balik produksi pakaian ini yang sering terlupakan.
Industri pakaian, termasuk fast fashion, telah lama menjadi target kritik terkait dengan dampak lingkungan dan sosialnya. Salah satu sisi gelap dari industri fast fashion adalah dampaknya terhadap lingkungan. Produksi massal pakaian menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan, terutama air dan udara. Bahan kimia yang digunakan dalam pewarnaan tekstil dapat mencemari sumber air dan tanah, serta berpotensi merusak ekosistem di sekitarnya. Selain itu, konsumsi energi yang besar dalam proses produksi juga berdampak negatif terhadap emisi karbon, yang mempercepat perubahan iklim global.