Diskursus mengenai pernyataan Prabowo ini juga ditanggapi oleh media Israel, Ynet, yang berfokus pada syarat pengakuan Israel harus diiringi dengan pengakuan Palestina terlebih dahulu. Media tersebut menekankan bahwa hal ini mencerminkan posisi Indonesia selama ini yang dikenal konsisten dalam mendukung Palestina, meskipun belum ada hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
Menariknya, Prabowo sebelumnya juga mengungkapkan kesiapan Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 warga Palestina dari Gaza, yang ia tekankan bersifat sementara hingga mereka mendapatkan perawatan yang diperlukan. "Indonesia, sebagai negara dengan populasi mayoritas Muslim terbesar di dunia yang memiliki sekitar 280 juta penduduk, memiliki peran penting dalam mendukung Palestina" jelasnya.
Sebagaimana dikutip dari Ynet, media Israel juga mengingatkan bahwa setahun lalu, pernah ada pembicaraan rahasia mengenai kemungkinan normalisasi hubungan Indonesia dan Israel dengan imbalan pencabutan keberatan Israel terhadap rencana Indonesia untuk bergabung dengan OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi).
Sementara itu, media asal Jerman, DW, tidak ketinggalan untuk menyoroti komitmen bersama antara Prabowo dan Macron terkait pengakuan dua negara sebagai langkah untuk mewujudkan perdamaian. Mereka juga mengutuk rencana Israel untuk mengambil alih Gaza dan mengusir paksa penduduk Palestina dari wilayah mereka.