Tampang

Makan Bergizi Gratis Bakal 2 Kali Sehari, Butuh 82 Juta Telur

8 Okt 2024 09:00 wib. 206
0 0
Makan Bergizi Gratis Bakal 2 Kali Sehari, Butuh 82 Juta Telur
Sumber foto: iStock

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh presiden terpilih Prabowo Subianto akan diselenggarakan dua kali sehari untuk 82 juta masyarakat, yang meliputi seluruh anak-anak Indonesia dan ibu hamil.

Namun, Hashim, yang juga merupakan adik dari Prabowo, menegaskan bahwa pelaksanaan program MBG tersebut akan dilakukan secara bertahap. Program ini berpotensi dilaksanakan untuk seluruh 82 juta masyarakat pada tahun ketiga atau keempat masa pemerintahan Presiden ke-8.

"Program makanan gratis untuk semua anak di Indonesia, ditambah dengan ibu-ibu hamil, melibatkan lebih dari 82 juta orang Indonesia. Pada tahun pertama, program ini mungkin tidak bisa diselenggarakan, namun, kemungkinan besar pada tahun ketiga atau keempat, seluruh 82 juta masyarakat akan mendapatkan makan gratis dua kali sehari," ungkap Hashim dalam Diskusi Ekonomi bersama Pengusaha Internasional Senior di Menara Kadin, Jakarta Selatan, pada hari Senin (7/10/2024).

Dalam konteks ini, Hashim juga menyebutkan bahwa program ini akan memiliki dampak bagi para pelaku usaha. Pemerintah dijadwalkan akan memberikan dukungan dana kepada pelaku usaha untuk mendukung pelaksanaan program MBG. Dia menjelaskan bahwa kebutuhan telur mencapai 82 juta butir setiap hari untuk mendukung program tersebut. Lebih lanjut, Hashim juga menekankan bahwa ini akan memiliki dampak ekonomi yang besar, karena uang yang disuntikkan oleh pemerintah untuk program ini akan beredar di dalam negeri, terutama di daerah-daerah pedesaan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Kapolri : Kami Netral di Pilkada 2018
0 Suka, 0 Komentar, 15 Mar 2018

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.