Terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengkonfirmasi rencana impor sapi untuk memenuhi kebutuhan susu dalam program MBG. Impor sapi ini direncanakan dalam jangka panjang dan diharapkan dapat menjadikan Indonesia mandiri dalam produksi susu. Namun, belum ada informasi mengenai seberapa besar besaran impor sapi yang akan dilakukan, karena hal ini merupakan kewenangan dari Kementerian Pertanian.
"Dalam jangka panjang, kita akan mengimpor sapi agar Indonesia dapat mandiri dalam produksi susu," ujar Dadan ketika ditemui di Kompleks DPR RI, pada hari Selasa (10/9/2024).
Sementara itu, terkait penggunaan susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi dalam program susu gratis, Dadan menegaskan bahwa belum ada rencana tersebut, namun pihaknya siap untuk mengakomodir setiap usulan yang dapat membantu kelancaran program makan siang gratis.
Dari segi anggaran, diperkirakan anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis mencapai Rp71 triliun, yang akan digunakan untuk biaya makanan, distribusi, dan operasional lembaga yang menangani program prioritas Presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal ini tercantum dalam Buku II Nota Keuangan beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
"Rancangan anggaran yang akan dialokasikan untuk Program MBG pada tahun 2025 adalah sekitar Rp71,0 triliun atau 0,29% dari PDB, yang termasuk biaya makanan, distribusi (safe guarding), dan operasional lembaga yang menangani program MBG," tulis Kemenkeu dalam dokumen tersebut, yang dikutip pada hari Senin (19/8/2024).