Hasil Pilpres 2024 juga membuka ruang bagi Mahfud untuk menyoroti ketidakmungkinan Prabowo dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, semua program yang diusung Prabowo Subianto untuk mencapai Indonesia Emas hanyalah retorika belaka. Pemerintah akan sangat kesulitan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 di masa depan jika kondisi saat ini terus berlanjut, terlebih lagi dalam situasi di mana demokrasi dan keadilan hukum di Indonesia tidak ditegakkan secara adil.
"Kita tidak bisa membayangkan Indonesia Emas jika demokrasi dan hukum tidak dibangun dan ditegakkan secara seimbang. Indonesia tidak akan pernah mencapai emas," kata Mahfud ketika menjadi pembicara utama pada acara Sekolah Hukum di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Jumat (14/6/2045).
Dalam keterangannya, Mahfud juga menyebutkan bahwa visi Indonesia Emas seperti yang diamanatkan oleh Presiden Pertama RI Soekarno hanya mungkin terwujud apabila terdapat fondasi yang kuat. Namun, menurutnya, kondisi saat ini sangat jauh dari gambaran visi tersebut karena fondasi tersebut telah dihancurkan oleh tindakan-tindakan sewenang-wenang dalam sistem demokrasi.
"Bahkan impian untuk Indonesia Emas, bahkan jembatan emasnya pun telah dicuri," tutur Mahfud.
Menurut Mahfud, perjalanan menuju Indonesia Emas memerlukan waktu yang panjang dan penuh dengan rintangan. Ia juga menegaskan bahwa menuju Indonesia Emas telah diatur dalam dua Peraturan Presiden (Perpres).
"Sekarang ini ada keributan karena Indonesia telah memiliki dua Perpres, yang mengatur mengenai Indonesia Emas. Mengaburkan tahun 2030 sebagai target juga hanyalah retorika. Ini bukan Indonesia Emas. Kemerdekaan bersatu ini sudah diukur oleh lembaga internasional. Keadilan dan kemakmuran bisa diwujudkan secara nyata, dan setidaknya usaha untuk mencapainya tidak boleh dicemari oleh tindakan-tindakan yang tidak benar," paparnya.