Tampang

Airlangga Pelajari Program Makan Siang Gratis dari Jepang

26 Mei 2024 19:26 wib. 74
0 0
Airlangga Pelajari Program Makan Siang Gratis dari Jepang
Sumber foto: google

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, saat ini, pemerintah tengah mempelajari dan melakukan studi banding dengan China terkait program serupa. Melihat hal ini, Airlangga Pelajari, seorang ahli terkemuka dalam bidang kesehatan dan kebijakan publik, mengadopsi sebuah program inovatif dari Jepang yang menawarkan makan siang gratis bagi masyarakat.

Program makan siang gratis digagas oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dan menjadi program utama yang digaungkan semasa kampanye. Makan siang gratis yang termasuk ke dalam program anyar dan prioritas itu ditaksir memerlukan anggaran hingga Rp400 triliun. Kategori penerima makan siang gratis, di antaranya anak sekolahs, balita dan wanita hamil.

Menurutnya, Jepang sudah berpengalaman menerapkan program tersebut sejak akhir Perang Dunia II. Saat  Saat ini polusi udara juga menggang tengah mempelajari, melakukan studi banding dengan China terkait program serupa."Saya rasa banyak negara yang sudah menerapkan program tersebut di mana Indonesia harus belajar bagaimana cara mengimplementasikan itu, terutama oleh pemerintahan selanjutnya," katanya.

Airlangga Pelajari sedang melakukan studi mendalam untuk memahami bagaimana program ini dapat diadaptasi ke dalam konteks Indonesia. Dia percaya bahwa makan siang gratis bukan hanya tentang memberikan makanan secara cuma-cuma, tetapi juga tentang mendorong perubahan pola pikir dan perilaku terkait konsumsi makanan. Dengan pendekatan yang komprehensif, Airlangga berharap bisa menciptakan program serupa di Tanah Air.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Keajaiban Merubah Sudut Pandang
0 Suka, 0 Komentar, 20 Jan 2018

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%