Ira Soelistyo, pendiri sekaligus Ketua YKAKI, menjelaskan pentingnya memahami perbedaan antara kanker pada anak dan kanker pada orang dewasa. Menurutnya, pengobatan kanker pada anak merupakan proses yang kompleks yang memerlukan waktu hingga dua tahun, dengan biaya yang sangat tinggi dan harus dilakukan secara berkesinambungan.
“Walaupun persentase anak yang mengidap kanker tergolong rendah, yaitu sekitar 3-4 persen dari total pasien kanker, namun jika dihitung dari setiap 1 juta anak, ada sekitar 120 anak yang terdampak," tuturnya. Ini merupakan angka yang signifikan dan memerlukan perhatian lebih lanjut dari berbagai pihak.
Untuk itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan upaya penanggulangan kanker pada anak melalui peningkatan deteksi dini, penyediaan akses pengobatan yang lebih baik, serta edukasi kesehatan yang lebih luas kepada masyarakat. Dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, yang menjabat sebagai Direktur Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas di Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa rencana Aksi Nasional Kanker Anak 2025–2029 bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesembuhan bagi anak-anak yang terdiagnosis kanker di Indonesia.