Ditanya mengenai laporan ke Dinas Sosial terkait status ODGJ dari terduga pelaku sebelumnya, Kades Dudung mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui status tersebut. Hingga saat ini, terduga pelaku masih tercatat sebagai warga Desa Tegallega tanpa ada informasi terkait konsultasi atau tindak lanjut atas kondisi kesehatan jiwa terduga pelaku.
Kejadian tragis ini menyebabkan korban, seorang mama muda yang memiliki 3 orang anak, harus kehilangan nyawanya dalam keadaan yang sangat mengerikan. Hal ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam dari masyarakat sekitar, serta mendesak perlunya peningkatan perhatian terhadap kesehatan jiwa masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan jiwa.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kejadian kekerasan yang dilakukan oleh ODGJ tidaklah jarang terjadi di Indonesia. Gangguan jiwa yang tidak terdiagnosis dengan baik, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan jiwa, dan stigma masyarakat terhadap gangguan jiwa, seringkali menjadi pemicu terjadinya kekerasan yang melibatkan ODGJ.
Hal ini menunjukkan pentingnya peran pemerintah dan pihak terkait dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jiwa serta memberikan akses yang lebih mudah terhadap layanan kesehatan mental. Pendidikan tentang gangguan jiwa juga perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat lebih memahami kondisi tersebut dan tidak menimbulkan stigma negatif yang dapat memperburuk kondisi ODGJ.