Namun, satu aspek yang mengkhawatirkan adalah besarnya jumlah penduduk Indonesia (sekitar 18%) yang tidak percaya bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia. Ini menjadi bagian dari masalah yang lebih besar, yaitu kurangnya pendidikan dan kesadaran tentang perubahan iklim di kalangan masyarakat Indonesia.
Kurangnya pemahaman tentang perubahan iklim merupakan hambatan dalam upaya melawan krisis iklim. Banyak orang Indonesia masih percaya bahwa perubahan iklim hanyalah fenomena alamiah dan tidak terkait dengan aktivitas manusia. Oleh karena itu, langkah awal yang krusial adalah peningkatan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang keterkaitan antara aktivitas manusia dan perubahan iklim yang teramati saat ini.
Untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang krisis iklim, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan media. Pemerintah Indonesia harus memainkan peran yang aktif dalam menyediakan informasi yang jelas dan terpercaya tentang perubahan iklim, serta mengimplementasikan program-program pendidikan dan kampanye kesadaran yang efektif.
Lembaga pendidikan juga memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan pengetahuan tentang perubahan iklim di kalangan masyarakat, baik melalui kurikulum formal maupun kegiatan ekstrakurikuler. Membangun kesadaran sejak usia dini tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca dapat membentuk generasi masa depan yang lebih peduli terhadap lingkungan.