Belakangan ini gelombang panas di Asia Tenggara telah sangat mengganggu jutaan orang, tetapi Indonesia, meskipun suhu yang terus meningkat, tidak sedang mengalami gelombang panas menurut BMKG.
Dampak perubahan iklim di Indonesia termasuk peningkatan polusi udara dan banjir yang semakin parah, dengan Jakarta sering kali masuk dalam daftar kota paling tercemar di dunia.
Kurangnya pendidikan dan kesadaran tentang perubahan iklim memperparah situasi, karena banyak orang Indonesia tidak percaya bahwa perubahan itu disebabkan oleh aktivitas manusia. Diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang krisis iklim ini, yang memerlukan dukungan dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan media.
Selain itu, Indonesia seharusnya menyelaraskan kebijakan lingkungan dengan upaya mitigasi perubahan iklim yang positif, belajar dari pengalaman negara lain.
Gelombang panas yang baru-baru ini melanda Asia Tenggara telah mengakibatkan dampak yang merusak bagi jutaan orang, memicu kekhawatiran akan krisis iklim yang semakin memburuk di berbagai negara, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, Indonesia, yang terkenal dengan iklim tropisnya, sepertinya tidak sedang mengalami gelombang panas yang serupa. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia mengalami peningkatan suhu yang signifikan namun tidak dalam skala yang mengakibatkan gelombang panas.
Tetapi jenis perubahan iklim yang dirasakan di Indonesia tidak hanya terbatas pada peningkatan suhu. Faktanya, dampak perubahan iklim di Indonesia sangat bervariasi dan meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Polusi udara yang semakin buruk memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat, sementara banjir yang semakin sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia mengancam keamanan pangan dan infrastruktur.